Sekolah dengan model Boarding dan Pesantren harus mampu memberikan jaminan keamanan dan Kenyamanan

 

Pendidikan adalah sebuah proses untuk membentuk generasi penerus sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang di masyarakat, memiliki karakter yang sesuai dengan harapan masyarakat. Dengan pendidikan diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, nilai-nilai dan norma di masyarakat mulai memudar akibat dari degradasi nilai-nilai moral terutama yang terjadi pada peserta didik. Melihat penomena yang terjadi, tidak salah kalau orangtua memberikan pendidikan yang terbaik buat anaknya. Salah satu pilihan yang bisa menjawab tantangan tersebut adalah sekolah dengan berbasis boarding school. Sekolah dengan model boarding school diharapkan memberikan pendidikan berkualitas, dengan model pendidikan ini siswa mendapatkan lebih banyak pengetahuan terlebih agama sebagai pondasi moral anak.

Ada sedikit perbedaan antara pesantren dengan boarding school, pesantren berarti lembaga pendidikan Islam dengan sistem asrama atau pondok, dimana kyai sebagai figur sentralnya, masjid sebagai pusat kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran agama Islam dibawah bimbingan kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan utamanya . Sedangkan boarding school adalah sekolah yang memiliki asrama, di mana para siswa hidup belajar secara total di lingkungan sekolah. Karena itu segala jenis kebutuhan hidup dan kebutuhan belajar disediakan oleh sekolah. Tujuan pendidikan boarding school bukan untuk mengejar kepentingan kekuasaan, uang dan keagungan duniawi, tetapi menanamkan kepada mereka bahwa belajar adalah semata-mata kewajiban dan pengabdian kepada Tuhan.

Baru baru ini kita dihebohkan dengan prilaku bejat seorang guru salah satu pesantren yang telah memperkosa belasan anak didiknya, sangat miris memang perilaku yang tak pantas dilakukan oleh seorang pendidik yang seharusnya menjadi teladan dan sosok pelindung bagi peserta didik.

Dari kejadian tersebut besar kemungkinan menjadi penilaian negatif bagi sekolah dengan model Boarding dan Pesantren, orang tua akan lebih selektif dalam menentukan sekolah untuk menitipkan anaknya di  sekolah berbasis boarding school atau pesantren.

Pesantren dan boarding school ditantang untuk bisa memberikan jaminan keamanan moral dan keterpurukan akhlak, model pendidikan dengan penekanan spiritual dan penguatan mental harusnya menjadi titik tolak untuk menghasilkan generasi yang berakhlak mulia dan bermental juara.

Yayasan Al Ma’soem Bandung sebagai penyelenggara pendidikan Formal dan Pesantren dengan moto “Cageur-bageur-Pinter” turut berupaya menciptakan pendidikan dengan jaminan keamanan dan kenyamanan, dalam upaya memberikan perlindungan pada gender maka untuk pesantren dipisahkan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan berikut juga dengan tenaga pengajar dan Pembina. Dengan diberlakukannya pemisahan tersebut diharapkan menjadi bahan untuk penguatan kepercayaan bagi orang tua.

Selain pemisahan ruang, dalam upaya menjaga ketahan mental siswa baik di sekolah formal maupun pesantren ada bagian konselor, mereka diberi mandat untuk membantu siswa yang mengalami kendala baik dalam belajar maupun prilaku, selain itu untuk siswa pada tingkat akhir diberikan bimbingan karir dan persiapan studi tingkat lanjut.

Nilai nilai kebaikan dan akhlak diterapkan sebagai upaya membentuk siswa yang bermental unggul,  untuk mengontrol  keterlaksanaan program penguatan karakter tersebut maka Yayasan Al Ma’soem Bandung membuat sebuah sistem punishment yang tidak menerapkan hukuman fisik, sistem point diberlakukan di formal maupun pesantren, sistem point dengan mode kontrol dari semua civitas didalammnya.

Sistem point yang selama ini diterapkan Yayasan Al Ma’soem Bandung mampu mempertahankan kelangsungan pendidikan yang kuat dan tak tergerus oleh zaman. Yayasan yang didirikan sejak tahun 1987 dengan jenjang pendidikan mulai TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi masih sanggup berdiri dengan kokoh hingga saat ini dengan visi menjadi sekolah unggul dalam prestasi akademik dan non akademik denngan komitmen pada penerapan akhlakul karimah dan kedisiplinan.

Diberdayakan oleh Blogger.