Peningkatan Minat baca melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Al Ma’soem

      Perpustakaan Al Ma'soem


 Oleh : Momon, S.S. (Guru Bahasa Indonesia) 

Membaca merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Membaca merupakan hal penting yang dapat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan membaca, wawasan dan pengetahuan peserta didik semakin luas, gagasan semakin tajam, dan kreativitas juga meningkat. Dengan membaca, bisa menerjemahkan, menginterpretasikan tanda-tanda atau lambang-lambang bahasa yang dipahami pembaca. Segala pengetahuan tidak mungkin diperoleh tanpa membaca.

Konsep pendidikan yang dianut oleh negara kita adalah konsep pendidikan sepanjang hayat (life long education). Hal ini sesuai dengan yang diperintahkan oleh Rasulallah dalam haditsnya yang menyatakan  bahwa  manusia diwajibkan mencari ilmu mulai sejak buaian sampai akhir hayat.  Keterampilan membaca berperan penting dalam kehidupan karena pengetahuan diperoleh dari membaca. Oleh karena itu,  keterampilan ini harus dikuasai peserta didik sejak dini untuk membiasakan budaya baca.

ADVERTISEMENT

Tumbuhnya  budaya baca peserta didik sangat dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, faktor keluarga. Dalam lingkungan keluarga, orang yang sangat berperan adalah kedua orang tua. Peran orang tua sangatlah penting dalam menumbuhkan minat baca anak. Lantas apa saja yang harus dilakukan orang tua agar anaknya mempunyai minat baca yang tinggi : ciptakan suasana keluarga yang menyenangkan; sediakan bahan bacaan yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak; orang tua harus menjadi contoh, tidak hanya sekadar memberi contoh; hargai kemampuan anak dengan tidak membandingkan kemampuan anak yang satu dengan lainnya; selingi kegiatan membaca dengan kegiatan yang lain seperti bercerita, mewarnai atau menggambar; lakukan kegiatan membaca secara rutin; beri hadiah anak dengan buku;  ajak anak jalan-jalan ke toko buku atau perpustakaan; dampingi anak ketika membaca;  berikan solusi ketika anak mengalami kesulitan dalam memahami bacaan.

 Selain  keluarga, yang tak kalah pentingnya berperan dalam  upaya meningkatkan minat baca anak adalah sekolah.  Sekolah merupakan lembaga yang bertanggung jawab mewujudkan budaya baca yang merupakan bagian penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pada lingkungan sekolah, upaya menumbuhkan budaya baca dilakukan dengan merangsang peserta didik untuk memulai menyenangi kegiatan membaca dengan upaya penyediaan materi bacaan yang disenangi sesuai dengan perkembangan peserta didik yang dapat meningkatkan minat baca mereka. Meningkatkan minat baca di lingkungan sekolah dapat dilakukan oleh kepala sekolah, guru maupun petugas perpustakaan. Yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah antara lain meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah dari segi sarana dan prasarana; mewajibkan guru untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai bagian dari proses belajar mengajar; menetapkan jam wajib kunjung perpustakaan untuk setiap kelas; mengikutkan sekolah dalam kegiatan lomba yang berhubungan dengan minat baca. Adapun yang dilakukan oleh guru adalah mewajibkan siswa membaca buku, baik buku pengetahuan popular maupun sastra; mengadakan lomba bercerita; memberikan bimbingan cara mencari informasi dari buku; mewajibkan perpustakaan sebagai bagian dari proses pembelajaran; menugaskan anak membuat mading kelas atau sekolah secara kontinyu.

Selain keluarga dan sekolah, pemerintah juga berkewajiban dalam upaya meningkatkan budaya baca ini.  Upaya peningkatan budaya baca ini dilakukan pemerintah dengan  Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang ditetapkan sejak tahun 2016. GLS bisa jadi sarana mengenal, memahami, dan memperdalam ilmu yang didapat peserta didik di sekolah. GLS juga dapat menerapkan budi pekerti siswa dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Dengan Gerakan Literasi Sekolah ini, diharapkan sekolah bisa menjadi taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar sekolah mampu mengelola pengetahuan sehingga wawasan dan pengetahuan peseta didik semakin luas.  Dengan demikian, kualitas pendidikan Indonesia terus meningkat sehingga SDM Indonesia bisa bersaing dengan dunia luar.

                                                                                                    ADVERTISEMENT

Untuk mendukung program GLS, SMP Al Ma’soem melaksanakan tahapan-tahapan GLS. Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah melalui tiga tahapan yaitu, pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.

1. Pembiasaan

Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud No. 23 Tahun 2015).

Tujuan kegiatan literasi di tahap pembiasaan, di antaranya

  • Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran
  • Meningkatkan kemampuan memahami bacaan
  • Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik
  • Menumbuh kembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.

2. Pengembangan

Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan. Tujuan kegiatan Literasi di Tahap Pengembangan, di antaranya

  • Mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi buku pengayaan secara lisan dan tulisan
  • Membangun interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dengan guru tentang buku yang dibaca
  • Mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif, dan inovatif
  • Mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antara buku yang dibaca dengan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya

3. Pembelajaran

Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran dengan menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.

                                                                         ADVERTISEMENT



 Tujuan kegiatan literasi di tahap pembelajaran, di antaranya

  • Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat
  • Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
  • Mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, visual, digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran.

    Bentuk Kegiatan GLS di SMP Al Ma’soem

  • Pembiasaan tahfidz tiap hari Senin s.d. Jumat, pukul 07.15 s.d. 08.10 WIB (kondisi normal); pukul  08.00 s.d. 08.40 WIB (kondisi pandemic covid 19)
  • Pembiasaan baca buku nonpelajaran selama 10 menit sebelum pembelajaran dimulai.
  • Membuat pojok-pojok literasi  di setiap kelas yang berisi buku buku yang dimiliki oleh kelas yang dapat dibaca secara bergilir.
  • Membuat pojok-pojok literasi  di tempat-tempat strategis/terbuka,  berisi buku-buku ilmiah popular, buku-buku fiksi, dll  yang dapat dibaca secara bergilir.
  • Menghidupkan layanan perpustakan sekolah dengan menyediakan ruang baca yang nyaman
  • Pemberdayaan mading baik di kelas maupun di luar kelas.
  • Posterisasi sekolah yang isinya ajakan, motivasi maupun kata mutiara yang di tempel di beberapa spot di depan kelas dan tempat-tempat strategis yang sering dilalui siswa.
  • Menulis pohon literasi di kelas
  • Mengadakan lomba karya literasi antar kelas.

ingin mendaftar ke Al Masoem dan menjadi siswa berprestasi?? Daftar Di sini

bingung bagaimana cara mendaftar Ke Al Masoem?? Klik Di sini

Informasi lebih lanjut Hubungi saja :

  • 0811224337 (Ayi Miraz)
  • 081122700227 (Humas/Kantor)
  • 08112194421 ( Sri Hanipah )
Diberdayakan oleh Blogger.