Tiga Alumni SMP Al Masoem Raih Beasiswa Turki

Oleh: Nurholis
Umum - Kamis, 26 September 2013 | 15:03 WIB



INILAH.COM, Sumedang - Sebanyak tiga alumni SMP Al Masoem mendapatkan beasiswa melanjutkan studi di Imam Hatip Lisesi Turki (setingkat SMA). Ketiga siswa dari tujuh utusan Indonesia ini berhasil lolos seleksi penerimaan beasiswa, karena nilai rata-rata rapornya sangat baik serta mampu berbahasa Arab dan Inggris.

“Ada tujuh dari Indonesia yang lulus seleksi, tiga di antaranya kami dari Al Masoem. Bulan depan rencananya berangkat ke Turki. Kami sangat senang dan akan belajar sungguh-sungguh di sana,” ujar salah seorang penerima beasiswa Hasnan Abdul Hakim, didampingi ibunda tercinta Siti Suarni di Kampus Al Masoem, Cipacing Jatinangor, Kamis (26/9).

Kepala SMP Al Masoem, Sumartono S.Pd mengaku bangga memiliki alumni cerdas hingga mendapat fasilitas beasiswa dari Pemerintah Turki. “Mereka punya kemampuan bahasa (Arab dan Inggris) sangat baik. Kemampuan ini sangat menentukan kelulusan saat mereka diseleksi di Jakarta,” kata Sumartono, seraya menjelaskan bahwa tahun ini giliran alumni SMP yang mendapat beasiswa, mengikuti langkah kakak kelasnya tahun lalu dua lulusan SMA Al Masoem mendapat beasiswa kuliah ke negara yang sama.

Saat ditanya mengapa alumni SMP Al Masoem berbahasa Arab baik, Menurut Sumartono, Al Masoem tidak kaku pada kurikulum yang ada, tetapi juga melakukan inovasi dan strategi yang mengintegrasikan antara teori dan perkembangan zaman. “Pada kurikulum bermuatan lokal, kami prioritaskan pelajaran bahasa Arab,” jelas Sumartono.

Diperkuat dengan strategi CBP (Cageur-Bageur-Pinter) yang ampuh dalam membina dan mengasuh siswa. Cageur berarti sehat jasmani dan rohani, sehat berpikir, sehat berpendapat, sehat lahir dan batin, sehat moral, sehat berbuat dan bertindak. Bageur berarti baik hati, sayang kepada sesama, banyak memberi, tidak emosional, baik hati, penolong dan ikhlas. Pinter, berarti bisa menjebolkan lulusan yang pandai ilmu dunia dan akhiratnya.

“Prinsip Cageur-Bageur-Pinter ini diwujudkan dalam bentuk kualitas imtaq dan iptek dalam kegiatan pendidikan sehari-hari. Siswa pun dapat mengikuti sekitar 30-an kegiatan ekstrakulikuler di bidang olahraga, seni dan eksakta. Mereka digodok dalam Kelompok Ilmiah Remaja-Al Masoem Sience Club (KIR-ASiC), hingga mendulang banyak prestasi, baik di tingkat lokal kabupaten/kota, regional, nasional, bahkan internasional,” ujarnya.[jul]
Diberdayakan oleh Blogger.